Sabtu, 28 Februari 2009

Perkembangan Farmasi dalam Dunia Islam

"Setiap penyakit pasti ada obatnya.” Sabda Rasulullah SAW yang begitu populer di kalangan umat Islam itu tampaknya telah memicu para ilmuwan dan sarjana di era kekhalifahan untuk berlomba meracik dan menciptakan beragam obat-obatan. Pencapaian umat Islam yang begitu gemilang dalam bidang kedokteran dan kesehatan di masa keemasan tak lepas dari keberhasilan di bidang farmakologi dan farmasi.Di masa itu para dokter dan ahli kimia Muslim sudah berhasil melakukan penelitian ilmiah mengenai komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari obat-obat sederhana serta campuran. Menurut Howard R Turner dalam bukunya Science in Medievel Islam, umat Islam mulai menguasai farmakologi dan farmasi setelah melakukan gerakan penerjemahan secara besar-besaran di era Kekhalifahan Abbasiyah.
Salah satu karya penting yang diterjemahkan adalah De Materia Medica karya Dioscorides. Selain itu para sarjana dan ilmuwan Muslim juga melakukan transfer pengetahuan tentang obat-obatan dari berbagai naskah yang berasal dari Suriah, Persia, India, serta Timur Jauh.
Karya-karya terdahulu itu telah membuat para ilmuwan Islam terinspirasi untuk melahirkan berbagai inovasi dalam bidang farmakologi. ”Kaum Muslimin telah menyumbang banyak hal dalam bidang farmasi dan pengaruhnya sangat luar biasa terhadap Barat,” papar Turner.
Betapa tidak, para sarjana Muslim di zaman kejayaan telah memperkenalkan adas manis, kayu manis, cengkeh, kamper, sulfur, serta merkuri sebagai unsur atau bahan racikan obat-obatan. Menurut Turner umat Islam-lah yang mendirikan warung pengobatan pertama. Para ahli farmakologi Islam juga termasuk yang pertama dalam mengembangkan dan menyempurnakan pembuatan sirup dan julep.
Pada awalnya, farmasi dan farmakologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ilmu kedokteran. Dunia farmasi profesional secara resmi terpisah dari ilmu kedokteran di era kekuasaan Kekhalifahan Abbasiyah. Terpisahnya farmasi dari kedokteran pada abad ke-8 M, membuat farmakolog menjadi profesi yang independen dan farmakologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Dalam praktiknya, farmakologi danfarmasi melibatkan banyak praktisi seperti herbalis, kolektor, penjual tumbuhan, rempah-rempah untuk obat-obatan, penjual dan pembuat sirup, kosmetik, air aromatik, serta apoteker yang berpengalaman. Merekalah yang kemudian turut mengembangkan farmasi di era kejayaan Islam.
Setelah dinyatakan terpisah dari ilmu kedokteran, beragam penelitian dan pengembangan dalam bidang farmasi atau saydanah (bahasa Arab) kian gencar dilakukan. Pada abad itu, para sarjana dan ilmuwan Muslim secara khusus memberi perhatian untuk melakukan investigasi atau pencarian terhadap beragam produk alam yang bisa digunakan sebagai obat-obatan di seluruh pelosok dunia Islam.
Di zaman itu, toko-toko obat bermunculan bak jamur di musim hujan. Toko obat yang banyak jumlahnya tak cuma hadir di kota Baghdad - kota metropolis dunia di era kejayaan Abbasiyah - namun juga di kota-kota Islam lainnya. Para ahli farmasi ketika itu sudah mulai mendirikan apotek sendiri. Mereka menggunakan keahlian yang dimilikinya untuk meracik, menyimpan, serta menjaga aneka obat-obatan.
Pemerintah Muslim pun turun mendukung pembangunan di bidang farmasi. Rumah sakit milik pemerintah yang ketika itu memberikan perawatan kesehatan secara cuma-cuma bagi rakyatnya juga mendirikan laboratorium untuk meracik dan memproduksi aneka obat-obatan dalam skala besar.
Keamanan obat-obatan yang dijual di apotek swasta dan pemerintah diawasi secara ketat. Secara periodik, pemerintah melalui pejabat dari Al-Muhtasib - semacam badan pengawas obat-obatan - mengawasi dan memeriksa seluruh toko obat dan apotek. Para pengawas dari Al-Muhtasib secara teliti mengukur akurasi berat dan ukuran kemurnian dari obat yang digunakan.
Pengawasan yang amat ketat itu dilakukan untuk mencegah penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dalam obat dan sirup. Semua itu dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat-obatan yang tak sesuai dengan aturan. Pengawasan obat-obatan yang dilakukan secara ketat dan teliti yang telah diterapkan di era kekhalifahan Islam mestinya menjadi contoh bagi negara-negara Muslim, khususnya Indonesia.
Seperti halnya di bidang kedokteran, dunia farmasi profesional Islam telah lebih unggul lebih dulu dibandingkan Barat. Ilmu farmasi baru berkembang di Eropa mulai abad ke-12 M atau empat abad setelah Islam menguasainya. Karena itulah, Barat banyak meniru dan mengadopsi ilmu farmasi yang berkembang terlebih dahulu di dunia Islam.
Umat Islam mendominasi bidang farmasi hingga abad ke-17 M. Setelah era keemasan perlahan memudar, ilmu meracik dan membuat obat-obatan kemudian dikuasai oleh Barat. Negara-negara Eropa yang menguasai farmasi dari aneka risalah Arab dan Persia tentang obat dan senyawa obat yang ditulis para sarjana dan ilmuwan Islam. Tak heran, bila kini industri farmasi dunia berada dalam genggaman Barat.
Pengaruh kaum Muslimin dalam bidang farmasi di dunia Barat begitu besar. “Hal itu tecermin dalam kembalinya minat terhadap pengobatan natural yang begitu populer dalan pendidikan kesehatan saat ini,” papar Turner. Mungkinkah umat Islam kembali menguasai dan mendominasi bidang farmasi seperti di era keemasan?
Kontribusi Ilmuwan Islam di Bidang Farmakologi
* Ibnu Al-BaitarLewat risalahnya yang berjudul Al-Jami fi Al-Tibb (Kumpulan Makanan dan Obat-obatan yang Sederhana), Ibnu Al-Baitar turut memberi kontribusi dalam farmakologi dan farmasi. Dalam kitabnya itu, Al-Baitar mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat yang berhasil dikumpulkannya di sepanjang pantai Mediterania antara Spanyol dan Suriah. Tak kurang dari seribu tanaman obat dipaparkannya dalam kitab itu. Seribu lebih tanaman obat yang ditemukannya pada abad ke-13 M itu berbeda dengan tanaman yang telah ditemukan ratusan ilmuwan sebelumnya. Tak heran bila kemudian Al-Jami fi Al-Tibb menjadi teks berbahasa Arab terbaik yang berkaitan dengan botani pengobatan. Capaian yang berhasil ditorehkan Al-Baitar sungguh mampu melampaui prestasi Dioscorides. Kitabnya masih tetap digunakan sampai masa Renaisans di Eropa.
* Abu Ar-Rayhan Al-Biruni (973 M - 1051 M)Al-Biruni mengenyam pendidikan di Khwarizm. Beragam ilmu pengetahuan dikuasainya seperti astronomi, matematika, filsafat dan ilmu alam. Ia memulai melakukan eksperimen ilmiah sejak remaja. Ilmuwan Muslim yang hidup di zaman keemasan Dinasti Samaniyaah dan Ghaznawiyyah itu turut memberi kontribusi yang sangat penting dalam farmakologi dan farmasi. Melalui kitab As-Sydanah fit-Tibb, Al-Biruni mengupas secara lugas dan jelas mengenai seluk-beluk ilmu farmasi. Kitab penting bagi perkembangan farmakologi dan farmasi itu diselesaikannya pada tahun 1050 M - setahun sebelum Al-Biruni tutup usia. Dalam kitab itu, Al-Biruni tak hanya mengupas dasar-dasar farmasi, namun juga meneguhkan peran farmasi serta tugas dan fungsi yang diemban seorang farmakolog.
* Abu Ja’far Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)Ilmuwan Muslim yang satu ini juga turut memberi kontribusi dalam pengembangan farmakologi dan farmasi. Sumbangan Al-Ghafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis, meracik dan menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab Al-Jami’ Al-Adwiyyah Al-Mufradah. Risalah itu memaparkan tentang pendekatan dalam metodelogi, eksperimen, serta observasi dalam farmakologi dan farmasi.
* Al-RaziSarjana Muslim yang dikenal di Barat dengan nama Razes itu juga ikut andil dalam membesarkan bidang farmakologi dan farmasi. Ilmuwan Muslim serba bisa itu telah memperkenalkan penggunaaan bahan kimia dalam pembuatan obat-obatan.
* Sabur Ibnu Sahl (wafat 869 M)Ibnu Sahal adalah dokter pertama yang mempelopori pharmacopoeia. Kontribusinya dalam bidang farmakologi dan farmasi juga terbilang mata besar. Dia menjelaskan beragam jenis obat-obatan. Sumbangannya untuk pengembangan farmakologi dan farmasi dituangkannya dalam kitab Al-Aqrabadhin.
* Ibnu SinaDalam kitabnya yang fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu Sina juga mengupas tentang farmakologi dan farmasi. Ia menjelaskan lebih kurang dari 700 cara pembuatan obat dengan kegunaannya. Ibnu Sina menguraikan tentang obat-obatan yang sederhana.
* Al-ZahrawiBapak ilmu bedah modern ini juga ikut andil dalam membesarkan farmakologi serta farmasi. Dia adalah perintis pembuatan obat dengan cara sublimasi dan distilasi.
* Yuhanna Ibnu Masawayh (777 M - 857 M)Orang Barat menyebutnya Mesue. Ibnu Masawayh merupakan anak seorang apoteker. Kontribusinya juga terbilang penting dalam pengembangan farmasi dan farmakologi. Dalam kitab yang ditulisnya, Ibnu Masawayh membuat daftar sekitar 30 macam aromatik.Salah satu karya Ibnu Masawayh yang terkenal adalah kitab Al-Mushajjar Al-Kabir. Kitab ini merupakan semacam ensiklopedia yang berisi daftar penyakit berikut pengobatannya melalui obat-obatan serta diet.
* Abu Hasan ‘Ali bin Sahl Rabban at- TabariAt-Tabari lahir pada tahun 808 M. Pada usia 30 tahun, dia dipanggil oleh Khalifah Al-Mu’tasim ke Samarra untuk menjadi dokter istana. Salah satu sumbangan At-Tabari dalam bidang farmakologi adalah dengan menulis sejumlah kitab. Salah satunya yang terkenal adalah Paradise of Wisdom. Dalam kitab ini dibahas mengenai pengobatan menggunakan binatang dan organ-organ burung. Dia juga memperkenalkan sejumlah obat serta cara pembuatannya. (heri ruslan–
republika)

EFEK SAMPINGAN SUNTIK VIT. C



Bahaya Suntik Vitamin C JADI KETAGIHAN SEPERTI PECANDU NARKOBA






JIKA perempuan ingin tampil cantik, segala cara akan ditempuh. Apalagi iming-iming menjadi cantik dalam waktu sekejap, plus embel-embel tidak ada efek sampingan, maka ke sanalah kaum hawa memburu. Salah satu yang tengah trend adalah produk suntik Vitamin C.
Konon, dengan suntik Vitamin C bukan saja membuat badan jadi segar dan sehat, tapi juga membuat kulit si pemakai menjadi mulus. Lebih dari itu, produk ini juga diklaim bisa membuat pemakainya awet muda. Iklan yang jor-joran, promosi dari mulut ke mulut, membuat banyak wanita tergoda untuk mencoba. Apalagi, dari segi harga relative jauh lebih murah ketimbang melakukan tindakan operasi. Promosi hanya dengan uang beberapa ratus ribu, bisa tampil cantik dan awet muda, memang sungguh menggoda. Bisa jadi ini juga sebabnya belakangan makin banyak klinik kecantikan yang juga menyediakan layanan suntik Vitamin C. Lebih yakin lagi, karena sejumlah klinik itu juga menyediakan dokter untuk berkonsultasi. Benarkah suntik Vitamin C itu aman bagi kesehatan?? Benarkah tidak ada efek sampingan? Dokter Spesialis Kulit, Titi Moertolo, dengan tegas membantah keamanan suntik Vitamin C. Menurutnya, di beberapa Negara hal tersebut sudah dilarang. Di Amerika misalnya, tidak pernah direkomendasikan melakukan hal itu, di Australia, dokternya masuk penjara. Bahkan di Afrika hal itu sudah dilarang sejak 20 tahun lalu. “Di Indonesia? Gila!!! Malah Makin gila!!! Lebih gila lagi, barangnya diperoleh dari black market kemudian disuntikan kepada pasien..Hanya dengan suntik Rp 60.000 seolah semua beres,” ungkap dokter Titi dalam bicang dengan Tokoh di ruang prakteknya bilangan Bendungan Hilir, Jakarta . Konsumen, ingatnya, hendaknya berpikir panjang dan jangan terbuai dengan iming-iming tidak ada efek sampingan. Asal tahu saja, tegas dokter Titi, ada banyak efek sampingan dari suntikan Vitamin C yang dilakukan terus menerus, di antaranya, batu ginjal, batu empedu, penipisan tulang, pengeroposan, dll. Lebih mengerikan lagi, ternyata ada efek ketagihan yang dialami konsumen. “Kalau tidak disuntik, si pasien merasa badannya lemas. Ada kasus, pasien yang merasa harus terus mendapat suntikan itu. Padahal dia sudah menjadi langsing, kulitnya sudah putih, tapi tetap merasa ‘butuh’ dan harus mendapat suntikan itu. Ini ‘ kan aneh. Pasien itu bilang, dia merasa fly, asyik, bila mendapat suntikan itu. Jadi sudah seperti narkoba, orang menjadi ketagihan. Saya tidak tahu, apakah suntikan yang diberikan diberi campuran sesuatu sehingga orang menjadi ketagihan,” jelasnya. Kasus-kasus Kecanduan Dokter Titi memaparkan hal ini berdasarkan kasus-kasus yang diterimanya. Dia bercerita, suatu ketika ia kedatangan pasien, seorang ibu yang meminta tolong agar dia melepaskannya dari ketagihan suntik VitaminC. “Ibu itu datang ke saya, bilang dia bingung untuk melepaskan diri dari ketagihan, tidak tahu bagaimana caranya. Saya bilang, ya, berhenti dong bu. Dia jawab, tidak bisa dok, saya butuh, harus!! Kasus lain, seorang remaja datang ke saya, dan menyatakan ingin melepaskan diri dari ketagihan. Menurutnya, bukan hanya dia tapi empat temannya juga mengalami hal tersebut. Empat temannya, sudah putih (kulit) semua, seperti mayat, wajah kuyu, tapi terus menerus suntik, karena ketagihan. Belakangan saya dapat informasi lagi, kalau salah satu temannya itu sampai tidak tahan terhadap sinar matahari. Ini ‘ kan sungguh mengerikan. Entah apa yang sudah dimasukkan ke dalam badan dia, apakah ada campuran terhadap obat yang disuntikan, saya juga tak tahu,” tandasnya. Dan, tambahnya, asal tahu saja, yang mengerjakan (menyuntik) Vitamin C dosis tinggi itu adalah dokter juga. “Jadi buat saya sendiri bagai buah simalakama. Apa yang harus saya perbuat?? Kami sama-sama dokter, saya jadi tidak enak dan serba salah. Dokter yang melakukan itu merasa dirinya sangat benar,” katanya. Yang jadi pertanyaan, sekalipun sudah banyak korbannya, kenapa praktek menyuntik Vitamin C ini tidak dilarang di Indonesia , sementara di Negara lain tidak diperbolehkan. “Di Malaysia saja hal itu sudah dilarang, karena banyak yang mati. “No injection Vitamin C at all”, sekalipun demi kecantikan, demi kosmetik, tidak boleh! Tapi di sini seolah didiamkan saja,” katanya. Menopause Dini Padahal, kalau melihat di Indonesia sebenarnya korbannya juga tak kurang banyaknya. Salah satunya adalah kasus kematian artis terkenal Alda. Memang, jelas dokter Titi, kasus Alda, selain suntik Vitamin C juga ada campuran narkoba. Namun, asal tahu saja, jelasnya, Vitamin C injection itu mengubah metabolisme obat. Misalnya, disuntikkan vitamin C dan E, nah, vitamin E tidak bisa keluar dari tubuh selama 4 minggu karena adanya vitamin C yang disuntik secara bersamaan. Bagaimana dengan narkoba? Kemungkinannya, narkoba itu tidak bisa keluar karena adanya Vitamin C tadi, pada akhirnya pasien mati. Satu hal lagi, ujar dokter Titi, Vitamin C dosis tinggi bisa juga untuk aborsi. Remaja-remaja yang suka mengkonsumsi Vitamin C dosis tinggi, mensnya tidak teratur dan sedikit, hanya 1 sampai 3 hari. Mereka ini kemungkinannya pada umur 35-36 tahun akan mengalami menopause dini. Memang, kata dokter Titi, Vitamin C bermanfaat untuk tubuh asalkan dikonsumsi dengan dosis yang disarankan. Di Amerika misalnya, dosis yang disarankan adalah 50-90 mg, sedang di Indonesia antara 50-70 mg. Jadi bila kita mengkonsumsi 100 mg, cukup. Atau sebenarnya, tambahnya lagi, Vitamin C cukup didapat dari makanan yang alami, seperti mengkonsumsi 1 buah jeruk per hari, itu setara dengan 50 mg Vitamin C. Bandingkan jika suntik Vitamin C di mana sekali suntik 4.000 mg akan masuk ke tubuh kita, berarti sungguh jauh dari dosis normal yang disarankan. “Mengkonsumsi 500 mg, buat apa? Itu kan megadosis, kita tidak butuh itu. Memang benar Vitamin C secara positif, baik untuk menghilangkan kerutan, tapi tidak perlu dengan angka (dosis) setinggi itu. Itu masalah,” tegasnya. Kembali ke masalah Vitamin C injection. Dia menyarankan agar konsumen hendaknya berpikir panjang jika ada tawaran-tawaran mengiurkan seperti suntik Vitamin C bisa menghilangkan kerutan, melangsingkan, atau bahkan membuat kulit mulus dan putih secara cepat (instant). “Memang itu semua bisa didapat, langsing dan putih, dengan cepat hal ini karena Vitamin C menghambat pembentukan pigmen pada kulit. Tapi efeknya tanggung sendiri. Karena tidak ada sesuatu yang didapat secara instant tanpa efek. Jika terlalu sering endapan Vitamin C di dalam tubuh memungkinkan adanya kristalisasi. Jadi saran saya, perpikir panjanglah sebelum melakukan


Terapi Air Putih

Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll.Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini: Sakit Kepala Asma Hosthortobics Darah Tinggi Bronchitis Kencing Manis Kurang Darah TBC Paru-paru Penyakit Mata Rematik Radang Otak Lumpuh Batu Ginjal Haid Tidak Teratur Kegemukan Penyakit Saluran Kencing Leukimia Radang/Sakit Persendian Kelebihan Asam Urat Kanker Peranakan Radang Selaput Lendir Mencret Kanker Payudara Gangguan Jantung Disentri Radang Tenggorokan Mabuk, Pusing, Gamang Ambeien Sembelit Batuk Bagaimana Air Minum Itu Bekerja? Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ? Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa". Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring. Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus? Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:Sembelit - 1 Hari TBC Paru-Paru - 3 Bulan Kencing Manis - 7 Hari Asam Urat - 2 Hari Tekanan Darah - 4 Minggu Kanker - 4 Minggu Catatan : Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat " BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA "

Informasi Kesehatan Ibu Hamil, Bayi, Balita & Keluarga


Sarana online untuk memberikan panduan informasi kesehatan untuk ibu hamil, bayi, anak & keluarga anda. Menjadi seorang ibu adalah suatu anugerah. Seorang ibu akan mengalami sendiri masa kehamilan, persalinan dan merawat serta mendidik anak-anaknya. Ibu adalah Tonggak dalam membentuk suatu Keluarga yang sehat dan bahagia. Tentu saja dengan dukungan dan kerjasama dari suami dan juga seluruh keluarga.

Oleh karenanya alangkah bijaksana bila setiap ibu maupun keluarga mengetahui tentang arti kesehatannya. Untuk itu kami mempersembahkan artikel-artikel menarik untuk menambah pengetahuan kesehatan anda sekeluarga, yang meliputi:

Kehamilan:
apakah saya hamil? ;
Hubungan seks selama kehamilan. ;
Pemeriksaan USG untuk kehamilan ;
Posisi Tidur selama Kehamilan? ;
Stress Selama Kehamilan ;
Mual muntah hamil muda
Info Mencari Nama Bayi ;
Test kehamilan? ;
Perkembangan ibu hamil & bayi setiap minggu ;
Pendarahan / keguguran;
dan banyak artikel menarik kehamilan lainnya.
Makanan Ibu Hamil-:
Prinsip makan yang baik selama kehamilan. ;
Makan untuk berdua selama hamil?,
dan artikel makanan ibu hamil lainnya
Persalinan
:
Kenali tanda-tanda persalinan ;
Memilih Persalinan secara alamiah atau seksio?;
Persiapan persalinan ke RS; &
artikel menarik tentang persalinan lainnya.
Bayi & Anak:
Kegemukan pada anak?;
Gangguan tidur pada bayi & anak;
Mengenali arti tangisan bayi anda.;
& banyak lainnya.
Umum:
Kontrasepsi / KB yang cocok;
Memakai Kondom yang tepat.;
Pemberian ASI (air susu ibu);
& artikel lainnya.